Menurut penelitian dari The Woods Hole Oceanographic Institution, Kutub Selatan memang jauh lebih dingin daripada Kutub Utara. Suhu di Kutub Utara bisa mencapai -40 derajat Celcius di musim dingin dan 0 derajat Celcius di musim panas, sementara Kutub Selatan bahkan lebih dingin lagi dengan suhu mencapai -60 derajat Celcius di musim dingin dan -28,2 derajat Celcius di musim panas.
Di kedua kutub ini, lapisan es selalu berubah sepanjang tahun; mulai dari melimpah di musim dingin yang gelap hingga mencair di musim panas yang cerah. Variasi lapisan es ini dipengaruhi oleh es laut yang mengapung, air yang membeku, dan es yang mencair di atas lautan. Kutub Utara, yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan, memiliki es laut yang tidak bergerak seperti di Kutub Selatan. Hal ini membuat bongkahan es laut di Kutub Utara lebih mungkin untuk menyatu membentuk es tebal sekitar 2-3 meter, sedangkan di Kutub Selatan ketebalannya hanya sekitar 1-2 meter.
Meskipun begitu, Kutub Selatan jelas memiliki lebih banyak es daripada Kutub Utara. Hal ini dikarenakan Kutub Selatan merupakan rumah bagi daratan es, bukan hanya lautan es. Lapisan es di daratan Kutub Selatan memiliki ketebalan mencapai 4,8 kilometer dan luasnya sekitar 13,7 juta kilometer persegi. Secara keseluruhan, Kutub Selatan menampung sekitar 90% dari seluruh es di dunia.