Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa tuberkulosis atau TBC masih menjadi masalah serius di seluruh dunia, dengan lebih dari 8 juta kasus baru pada tahun 2023. Ini adalah fakta yang mengejutkan dan menyedihkan, mengingat kita sebenarnya sudah memiliki cara untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati penyakit ini.
Menurut Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, jumlah kasus baru TBC pada tahun 2023 mencapai 8,2 juta, angka tertinggi sejak WHO mulai memantau kasus TBC secara global pada tahun 1995. Meskipun angka kematian akibat TBC sedikit menurun dari tahun sebelumnya, namun jumlah orang yang terinfeksi masih meningkat menjadi sekitar 10,8 juta pada tahun 2023.
Dari data yang disampaikan oleh WHO, sekitar 55 persen penderita TBC adalah laki-laki dan 12 persen adalah perempuan. Selain itu, 12 persen penderita TBC adalah anak-anak dan remaja muda. Kasus TBC yang resisten terhadap banyak obat juga menjadi masalah serius, dengan 400.000 orang dilaporkan mengalami TBC resisten obat pada tahun 2023.
Dr. Tereza Kasaeva, Direktur Program Tuberkulosis Global WHO, menyebutkan bahwa tantangan dalam penanggulangan TBC termasuk kekurangan dana, perubahan iklim, konflik, migrasi, pandemi, dan resistensi antimikroba. Pendanaan global untuk tindakan pencegahan dan perawatan TBC terus menurun pada tahun 2023, jauh dari target yang ditetapkan.