Kasus kekerasan yang dilakukan oleh remaja belakangan ini memang menjadi perhatian utama. Seorang psikolog klinis, A. Kasandra Putranto, mengungkapkan bahwa gangguan kesehatan mental merupakan salah satu faktor penting yang mendorong perilaku ekstrem pada remaja. Selain itu, masalah keluarga dan tekanan sosial juga turut berperan dalam hal ini.
Menurut Kasandra, individu dengan gangguan mental emosional, kepribadian, atau jiwa cenderung lebih impulsif dan sulit mengendalikan emosi mereka. Hal ini bisa memicu tindakan agresif dan kekerasan. Faktor internal seperti ini, dikombinasikan dengan lingkungan keluarga yang tidak sehat, dapat menjadi pemicu utama perilaku kekerasan remaja.
Kekerasan dalam rumah tangga, misalnya, dapat meninggalkan trauma pada anak dan berpotensi memicu perilaku agresif di masa depan. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan cenderung sulit mengelola emosi dan lebih rentan terhadap depresi. Tekanan dari teman sebaya, masalah akademik, dan paparan konten kekerasan di media juga dapat memperburuk situasi.