Di tempat pengungsian, kepadatan penduduk juga bisa mempercepat penyebaran penyakit seperti COVID-19, influenza, dan TBC. Oleh karena itu, Dicky menekankan bahwa penanganan banjir tidak hanya tentang evakuasi, tetapi juga tentang mitigasi penyakit, pencemaran lingkungan, dan kesehatan mental. “Kita harus memastikan agar tempat pengungsian tidak terlalu padat, dengan sirkulasi dan ventilasi yang baik. Kurangnya akses ke toilet yang bersih di tempat pengungsian juga bisa menimbulkan masalah kesehatan, selain melemahkan daya tahan tubuh di kondisi pengungsian,” tambahnya.
“Penanganan banjir tidak hanya tentang evakuasi, tapi juga tentang upaya untuk mencegah penyakit, mengurangi pencemaran lingkungan, dan menjaga kesehatan mental,” lanjut Dicky. Dengan demikian, penting bagi kita untuk memperhatikan tidak hanya dampak fisik banjir, tetapi juga dampak kesehatan jangka panjang yang bisa timbul setelah banjir surut.
