Nikotin bukan hanya kita dapatkan saat merokok rokok biasa, tapi juga saat menggunakan rokok elektrik. Nikotin adalah zat kimia yang ada dalam tembakau seperti Rokok, cerutu, tembakau kunyah, dan cairan vape. Zat ini terkenal karena efek kecanduannya, membuat orang sulit berhenti merokok meskipun tahu risikonya. Perokok merasa perlu terus mengonsumsi nikotin agar tidak merasakan gejala putus nikotin seperti cemas dan susah konsentrasi. Begitu dihirup, nikotin masuk ke dalam darah dan bisa bertahan sekitar 80-100 jam. “Tidak ada cara cepat untuk menghilangkan nikotin,” kata Benjamin Toll Ph.D. dari Universitas South Carolina.
Perokok konvensional memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker paru, sementara perokok elektronik punya risiko terkena penyakit paru kronis dan asma. Efek jangka panjang rokok elektrik masih perlu diteliti lebih lanjut. Selain merusak paru-paru, nikotin juga bisa meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, meningkatkan risiko serangan jantung. Berhenti merokok memang sulit, tapi ada bantuan seperti konseling atau terapi pengganti nikotin.