Proses produksi baja tahan karat biasanya membutuhkan waktu yang sangat panjang dan menggunakan berbagai alat. Namun, Zulfiadi berhasil menciptakan baja tahan karat dengan mencampur bijih nikel dan kromit dalam waktu singkat dan menggunakan sedikit alat.
Sebagai visi masa depan, Zulfiadi berharap dapat mengembangkan mesin yang menggunakan artificial intelligence untuk menghasilkan berbagai jenis logam sesuai dengan keinginan penggunanya. Ia juga menekankan pentingnya menggunakan green hydrogen dan sumber listrik EBT sebagai alternatif produksi logam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dengan begitu, Zulfiadi mengajak kita semua untuk bersama-sama mewujudkan pengolahan logam yang lebih hijau, bersih, cepat, dan cerdas. Semoga inovasi-inovasi dari Profesor Zulfiadi ini dapat terus dikembangkan dan memberikan dampak positif bagi industri logam di masa depan.