Penemuan fosil gajah di India mengungkapkan praktik penjagalan kuno yang dilakukan manusia sekitar 400 ribu tahun yang lalu. Penelitian oleh tim ilmuwan menemukan bahwa tiga gajah purba tewas di tepi sungai di wilayah Lembah Kashmir sekitar 300,000 hingga 400,000 tahun yang lalu. Fosil-fosil ini pertama kali ditemukan pada tahun 2000 di dekat Pampore, India.
Advait Jukar, seorang kurator paleontologi vertebrata dari Museum Sejarah Alam Florida, bersama tim peneliti telah merilis dua studi yang membahas penemuan ini. Penelitian pertama menunjukkan bahwa serpihan tulang gajah yang ditemukan di situs tersebut kemungkinan besar dihasilkan oleh manusia purba. Mereka diduga memecahkan tulang untuk mengambil sumsum, yang kaya akan energi. Hal ini menjadi bukti awal aktivitas jagal hewan di India, yang sebelumnya hanya ditemukan bukti yang berumur kurang dari 10,000 tahun.
Dalam penelitian kedua, tim peneliti mengidentifikasi bahwa tulang-tulang tersebut berasal dari spesies gajah yang telah punah, yaitu Palaeoloxodon turkmenicus. Gajah ini memiliki berat dua kali lipat dibanding gajah Afrika modern. Fosil yang ditemukan juga lebih lengkap dibanding temuan sebelumnya dari spesies yang sama.
Menariknya, hanya satu fosil hominin yang pernah ditemukan di sub-benua India, yaitu “Manusia Narmada”. Fosil ini menandai pentingnya wilayah ini dalam penyebaran manusia purba. Sebelum penemuan ini, para paleontolog hanya memiliki artefak alat batu untuk memperkirakan keberadaan nenek moyang manusia di sana.