Penelitian tentang sampel dari asteroid Ryugu yang dibawa kembali ke Bumi oleh misi Hayabusa2 Jepang menjadi menarik bagi para ilmuwan. Mereka awalnya bersemangat ketika menemukan tanda-tanda kehidupan dalam sampel tersebut. Namun, kegembiraan itu segera mereda ketika mereka menyadari bahwa mikroba yang ditemukan sebenarnya berasal dari Bumi.
Para ilmuwan telah sangat hati-hati dalam menangani sampel Ryugu dan menjaga agar tidak terkontaminasi selama proses pengumpulan dan pengiriman kembali ke Bumi. Namun, peneliti di Imperial College London tetap berhasil menemukan jejak mikroorganisme terestrial dalam sampel tersebut.
Matthew Genge, ketua tim peneliti, menjelaskan bahwa mikroorganisme tersebut muncul di batu sampel dan menyebar seiring waktu sebelum akhirnya punah. Meskipun belum dapat diidentifikasi jenisnya tanpa mempelajari DNA-nya, kemungkinan besar mikroba tersebut adalah bakteri seperti Bacillus, yang umumnya ditemukan di tanah dan bebatuan.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti menunjukkan bahwa filamen materi organik yang mirip dengan mikroba terestrial ditemukan di permukaan sampel dalam waktu singkat setelah terpapar atmosfer Bumi. Hal ini menunjukkan bahwa mikroorganisme dapat bertahan hidup dan melakukan metabolisme di luar angkasa.