Sebanyak 21 fosil hominin dianalisis setelah ditemukan di China pada tahun 1970-an, dan fragmen tengkorak dua individu ditemukan di lokasi berbeda pada tahun 2005. Dengan penggunaan teknik baru untuk mengorganisasi bukti fosil, Dr. Bae dan Profesor Wu berhasil mengidentifikasi serangkaian karakteristik yang tidak cocok dengan spesies manusia yang diketahui.
Salah satu ciri khas yang paling menonjol adalah ukuran tengkorak yang luar biasa besar, yang menjadi dasar nama Juluren. Para peneliti menggabungkan sisa-sisa tengkorak tersebut dan memperkirakan bahwa volume tengkorak tersebut mencapai 1.700 ml, lebih besar daripada tengkorak homo sapiens.
Tengkorak paling lengkap ditemukan di dekat Cekungan Nihewan di China, yang dulunya merupakan danau besar sekitar 300.000 tahun yang lalu. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang evolusi manusia dan menunjukkan betapa kompleksnya sejarah nenek moyang kita. Semoga temuan ini membantu kita memahami lebih dalam asal usul manusia dan hubungan antara spesies-spesies manusia purba yang pernah hidup di bumi ini.
