Para peneliti, termasuk ahli biologi kelautan Alison Towner dari Dyer Island Conservation Trust, telah mengumpulkan data penampakan dan pelacakan hiu putih besar yang menunjukkan pola penghindaran yang mengejutkan. Hiu-hiu ini, yang biasanya berburu di perairan yang sama, mulai menjauh ketika orca mendekat.
Menurut penelitian, “Setelah serangan orca di Gansbaai, hiu putih besar tidak muncul selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan,” ujar Towner. Hiu putih besar ini tampaknya menghindari lokasi-lokasi tertentu sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman dari orca, strategi penghindaran yang mirip dengan perilaku.
Fenomena ini memiliki dampak yang jauh lebih besar pada ekosistem laut. Sebagai predator utama, hilangnya hiu putih besar membuka celah ekologi yang dimanfaatkan oleh spesies lain. Salah satunya adalah hiu tembaga, yang mulai mengisi ekologi ekologi yang ditinggalkan oleh hiu putih besar. Namun, karena tidak ada lagi hiu putih besar untuk memburu mereka, orca kini beralih memangsa hiu.
Penurunan jumlah hiu putih besar juga mengganggu keseimbangan yang lebih besar. Tanpa keberadaan mereka, anjing laut berbulu Cape, yang sebelumnya diwaspadai oleh hiu putih besar, kini berkembang biak lebih banyak. Hal ini dapat menyebabkan mereka memangsa spesies lain, seperti penguin Afrika yang terancam punah, atau bahkan bersaing dengan ikan pelagis kecil yang merupakan sumber makanan utama bagi banyak spesies laut.
Keberadaan paus orca sebagai predator yang lebih efisien memiliki dampak besar pada ekosistem. Tanpa hiu putih besar yang mengendalikan populasi anjing laut berbulu Cape, spesies yang lebih kecil, bahkan yang terancam punah, dapat terancam lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bagaimana perubahan dalam perilaku predator dapat mempengaruhi seluruh rantai makanan dan keseimbangan ekosistem laut yang baik.