Dinosaurus ini kemungkinan besar adalah herbivora, dengan makanan utamanya terdiri dari gimnosperma dan jenis tumbuhan primitif lainnya seperti pakis, sikas, ginkgo, dan konifer. Berdasarkan fusi elemen kerangka pada tengkorak dan vertebra leher, serta ukuran keseluruhan individu, peneliti menyimpulkan bahwa fosil ini kemungkinan besar merupakan individu dewasa. Namun, penyebab kematian L. wangi masih belum diketahui karena spesimen ini hanya terawetkan dengan tengkorak dan vertebra leher tanpa tulang lain.
Kerabat terdekatnya, Yunnanosaurus, diyakini mampu berjalan dengan dua atau empat kaki, sehingga L. wangi mungkin memiliki kemampuan serupa. Salah satu ciri yang membedakan kedua spesies ini adalah ukuran lubang hidungnya, di mana L. wangi memiliki lubang hidung yang lebih besar. Meskipun masih banyak misteri yang menyelimuti fosil ini, penemuan ini memberikan wawasan baru tentang evolusi dinosaurus herbivora berukuran besar pada masa Jurassic.
Dengan penelitian yang terus berkembang, semoga kita dapat mengetahui lebih banyak tentang kehidupan dan perilaku dinosaurus purba yang telah lama punah. Terima kasih kepada para peneliti yang telah bekerja keras untuk mengungkap misteri fosil ini dan memberikan informasi berharga bagi dunia paleontologi.