Pakar Sebut Serigala Purba yang Hidup Lagi Tidak Asli Tapi Hibrida

Pakar Sebut Serigala Purba yang Hidup Lagi Tidak Asli Tapi Hibrida

Untuk menciptakan anak serigala ini, para ilmuwan mengekstraksi DNA dari dua fosil serigala prasejarah, yakni gigi berusia 13.000 tahun yang ditemukan di Sheridan Pit, Ohio, dan tulang telinga bagian dalam berusia 72.000 tahun dari American Falls, Idaho. Dengan menggunakan DNA ini, para peneliti menyatukan sebagian genom serigala dire, yang kemudian mereka bandingkan dengan genom kerabat terdekat serigala dire, seperti serigala, jakal, dan rubah.

Berdasarkan hasil penelitian ini, para ilmuwan memilih serigala abu-abu (Canis lupus) sebagai donor sel telur untuk “mengembalikan” Dire Wolf. David Mech, asisten profesor yang berspesialisasi dalam ekologi dan perilaku serigala di University of Minnesota, menyatakan, “Informasi baru menunjukkan bahwa serigala dire yang asli sebenarnya bukanlah serigala.”

Secara evolusi, serigala dire terpisah dari serigala sekitar 6 juta tahun yang lalu, membentuk kelompok yang sama sekali terpisah dari serigala abu-abu modern. Philip Seddon, seorang profesor zoologi di University of Otago, mengatakan, “Serigala dire berada dalam genus mereka sendiri, jadi spesies yang sangat berbeda. Serigala Afrika mungkin lebih dekat hubungannya dengan serigala dire.”

Dengan demikian, meskipun Colossal Bioscience telah berhasil menciptakan serigala yang memiliki karakteristik serigala dire, namun sebenarnya serigala tersebut lebih tepat disebut sebagai hibrida antara serigala abu-abu dan Dire Wolf. Hal ini menimbulkan perdebatan di kalangan ahli tentang keakuratan terminologi yang digunakan oleh perusahaan ini dalam menggambarkan ciptaannya.