Penemuan baru dari robot penjelajah Mars milik NASA, Curiosity, membawa kabar baik dalam pencarian kehidupan purba di Planet Merah. Dengan menemukan siderit, jenis mineral karbonat besi, di Gunung Sharp di tengah Kawah Gale, para ilmuwan semakin yakin bahwa Mars dahulu kala mungkin memiliki kondisi yang mendukung kehidupan. Penemuan ini memang mengejutkan banyak pihak, karena siderit bukanlah mineral yang mudah terdeteksi dari luar angkasa.
Ben Tutolo, penulis utama studi tersebut, mengungkapkan kegembiraannya atas temuan ini. Dia menyebut bahwa pertanyaan besar dalam ilmu Mars selama ini adalah kemana karbonat-karbonat itu pergi. Penemuan siderit ini memberikan petunjuk penting dalam menjawab pertanyaan tersebut. Siklus karbon sangat penting untuk kelangsungan kehidupan, dan penemuan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana Mars mungkin pernah memiliki siklus karbon yang mirip dengan Bumi.
Curiosity telah melakukan eksplorasi di Kawah Gale sejak 2012 dan telah menempuh perjalanan lebih dari 34 kilometer. Dengan mengebor empat sampel batuan dan menganalisis mineralnya, Curiosity berhasil menemukan siderit dalam jumlah yang signifikan, serta garam magnesium sulfat yang larut dalam air. Temuan ini memberikan petunjuk bahwa Mars mungkin pernah memiliki atmosfer yang hangat dan mendukung kehidupan.