Saat fajar mulai menyingsing, udara pagi yang tenang tiba-tiba dipenuhi dengan suara merdu dari berbagai jenis burung. Fenomena alam yang memukau ini dikenal sebagai “dawn chorus” atau paduan suara fajar. Menurut Jordan E. Rutter, seorang ahli burung dari American Bird Conservancy, di negara dengan empat musim, nyanyian burung ini juga menjadi simbol musim semi. “Setelah musim dingin yang panjang dan sunyi, tiba-tiba banyak burung indah kembali dan bersenandung.”
Dawn chorus adalah saat ketika banyak burung bersama-sama bernyanyi sebelum matahari terbit. Meskipun burung bernyanyi sepanjang tahun, saat musim semi tiba, frekuensi dan intensitas nyanyian meningkat secara signifikan. Burung jantan dan betina akan bersenandung, namun biasanya burung jantan lebih sering dan keras dalam nyanyiannya untuk menarik perhatian pasangan. Mereka tidak hanya menyanyi untuk mengekspresikan cinta, tetapi juga untuk menunjukkan dominasi dan mempertahankan wilayah mereka.
Rutter menjelaskan, “Mereka bersenandung keras agar terdengar oleh semua orang. Semakin kuat dan merdu suaranya, semakin menarik dia bagi calon pasangan.” Para ilmuwan belum sepenuhnya setuju tentang alasan di balik fenomena ini, tetapi ada beberapa teori menarik. Menurut Mike Webster dari Cornell Lab of Ornithology, “Masih banyak perdebatan, dan belum ada kesepakatan pasti mengapa ini terjadi saat fajar.” Namun, Heather Williams, seorang profesor dari Williams College yang mempelajari sistem saraf burung, menyatakan bahwa kondisi udara saat fajar sangat ideal untuk menyebarkan suara. Udara yang dingin dan lembap membantu suara merambat lebih jauh dan lebih jelas. Selain itu, angin biasanya lebih tenang di pagi hari, sehingga suara nyanyian tidak mudah terganggu.