Studi ini juga menunjukkan bahwa waktu antara interaksi hampir tidak bervariasi di antara simpanse dengan usia yang berbeda, tetapi ada variasi di antara komunitas yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa simpanse memiliki budaya yang halus, mirip dengan perbedaan budaya yang terlihat pada manusia.
Para peneliti juga menemukan bahwa simpanse menggunakan gerakan menggaruk dan perawatan bersama sebagai bentuk komunikasi sosial. Mereka saling memberi isyarat untuk mengubah posisi atau memulai perawatan di tempat yang baru, menunjukkan tingkat pemahaman dan koordinasi yang tinggi di antara mereka.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Current Biology, para peneliti juga menemukan bahwa simpanse Sonso di Uganda memiliki kecepatan komunikasi yang lebih lambat daripada komunitas simpanse lainnya. Ini menunjukkan bahwa perbedaan budaya dan kebiasaan juga ada di antara simpanse, mirip dengan manusia.
Kesimpulannya, penelitian ini membuka pintu baru dalam pemahaman kita tentang kemampuan komunikasi simpanse. Mereka bukan hanya hewan yang cerdas, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan cara yang kompleks dan mirip dengan manusia. Ini menunjukkan bahwa evolusi komunikasi sosial tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga pada spesies lain seperti simpanse.