Para peneliti menemukan bahwa orang Mesir kuno sudah menggunakan sistem hidrolik atau lift saat membangun piramida pertama. Penemuan ini didasarkan pada kajian yang dilakukan terhadap Piramida Djoser di Saqqara. Piramida setinggi enam lantai ini dibangun sekitar 4.700 tahun yang lalu. Mereka bertanya-tanya bagaimana orang zaman dulu bisa mencapai ketinggian 62 meter dengan luas 330.400 meter kubik tanpa menggunakan mesin besar seperti buldoser dan derek.
Hipotesis para peneliti adalah bahwa orang Mesir kuno menggunakan sumber air dari sungai Nil untuk sistem hidrolik. Mereka memanfaatkan bendungan dari sungai Nil sebagai tenaga untuk menggerakkan lift yang mengangkat bahan bangunan ke atas proyek piramida. Peneliti utama, Xavier Landreau, mengatakan penemuan ini sangat penting dan dapat mengubah pandangan tentang cara pembangunan piramida.
Mereka meyakini bahwa Gisr el-Mudir, bangunan misterius di dekat Piramida Djoser, merupakan pusat dari sistem hidrolik tersebut. Bangunan ini digunakan untuk mengangkat sedimen dan mengalirkan air. Sebelumnya, tidak ada konsensus mengenai fungsi bangunan tersebut, namun penelitian ini membuka pandangan baru.
Landreau berpendapat bahwa ini bukan kali pertama orang Mesir kuno menggunakan air untuk memindahkan barang. Mereka menggunakan aliran sungai Nil untuk tujuan tersebut. Dalam kajiannya, Landreau dan tim menulis bahwa aliran air dari sungai Nil dialirkan ke bendungan selama 2 kilometer dengan dinding selebar 15 meter. Bendungan ini berada di antara dua lembah di sebelah barat Piramida.