Air yang disaring dari bendungan dialirkan ke fasilitas ‘Parit yang Dalam’ yang memiliki panjang 400 meter dan kedalaman 27 meter. Di sini, sedimen atau partikel akan mengendap untuk mencegah penyumbatan pada sistem hidrolik. Air kemudian dialirkan melalui saluran bawah tanah menuju lift di bawah piramida.
Landreau menjelaskan bahwa kekuatan air yang menggenang di sumur pusat digunakan untuk mengangkat batu ke atas dan ke bawah lubang, sehingga material konstruksi dapat disampaikan kepada para pekerja. Fasilitas raksasa ini menunjukkan bahwa air adalah bahan bakar utama yang digunakan orang Mesir kuno untuk membangun piramida.
Menurut Landreau, lift ini memiliki siklus pengisian dan pengosongan yang memungkinkan batu naik ke tingkat konstruksi dengan cara yang efisien. Penelitian ini belum diterbitkan di jurnal ilmiah, namun hasilnya sangat menarik dan dapat mengubah pemahaman kita tentang teknologi bangunan kuno.