Lapisan es purba di Antartika, yang dikenal sebagai Gletser Kiamat, sedang mencair dengan cepat dalam beberapa ribu tahun terakhir. Sejak tahun 1980-an, gletser ini sudah kehilangan 540 miliar metrik ton es. Namanya yang dramatis tidak main-main, karena Glacier Thwaites adalah bagian dari ‘titik lemah’ Lapisan Es Antartika Barat, di mana gletser ini bisa runtuh dan membawa seluruh lapisan es bersamanya. Bersama dengan Gletser Pulau Pinus, gletser ini bisa jadi runtuh tanpa peringatan di masa depan. Akibatnya, permukaan laut akan naik drastis, menghancurkan banyak kota pesisir dan membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Para peneliti baru-baru ini melaporkan kondisi terkini pencairan Gletser Kiamat pada Juni 2022. Mereka khawatir bahwa gletser ini bisa runtuh karena pencairan es yang semakin cepat. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa gletser ini mungkin tetap stabil hingga tahun 2100. Meskipun demikian, pencairan es masih terus berlangsung dan massa es terus hilang.
Antartika mungkin terlihat dingin, tapi arus laut yang membawa air hangat bisa membuat es mencair dari bawah. Mengganti gletser raksasa yang hilang tidaklah mudah. Meskipun berita bahwa ‘Gletser Kiamat’ kemungkinan besar tidak akan runtuh dalam waktu dekat merupakan kabar baik, kita tetap harus waspada terhadap perubahan iklim yang terus berlangsung.