Meskipun baik WASP-49 b maupun bintang induknya terutama terdiri dari hidrogen dan helium, namun awan natrium yang ditemukan tampaknya berasal dari sumber yang melepaskan sekitar 100.000 kilogram natrium setiap detiknya. Hal ini merupakan bukti yang sangat penting menurut Apurva Oza, penulis utama studi ini dan ilmuwan staf di California Institute of Technology yang mengelola JPL. Awan tersebut bergerak dalam arah yang tidak sesuai dengan orbit planet tersebut, menunjukkan bahwa ada kemungkinan keberadaan bulan ekstrasurya yang mengganggu sistem tersebut.
Teleskop Sangat Besar milik European Southern Observatory di Chili berhasil melihat awan yang tinggi di atas atmosfer planet WASP-49 b, mirip dengan awan yang dihasilkan oleh Io di sekitar Jupiter. Awan tersebut juga menunjukkan perubahan ukuran secara tiba-tiba dan bergerak dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan planet itu sendiri, menandakan bahwa ada benda terpisah yang mengorbit planet tersebut.
Meskipun masih diperlukan lebih banyak pengamatan untuk mengonfirmasi keberadaan bulan ekstrasurya tersebut, namun penemuan ini membawa kita satu langkah lebih dekat untuk memahami sistem ini dengan lebih baik. Siapa tahu, mungkin saja di masa depan para astronom dapat menemukan lebih banyak objek menarik di luar sana yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Semoga penelitian ini dapat terus berkembang dan memberikan wawasan baru bagi dunia ilmu pengetahuan.
