Kekuatan influencer yang memiliki banyak pengikut telah terbukti sangat besar. Banyak brand terkenal meminta bantuan mereka untuk mempromosikan produk karena kekuatan personal branding yang dimiliki. Namun, ketergantungan masyarakat pada influencer juga memicu fenomena echo chamber, di mana masyarakat hanya mau menerima informasi dari influencer yang mereka sukai.
Angga khawatir bahwa keberadaan media sosial akan semakin memperparah matinya kepakaran. Terutama jika tingkat literasi masyarakat masih rendah, sehingga mudah terpengaruh oleh misinformasi. Jika literasi masyarakat tidak segera ditingkatkan, generasi mendatang mungkin akan sulit membedakan antara opini populer dan fakta yang valid. Ini bisa mengarah pada pembodohan massal, di mana hanya popularitas yang dianggap sebagai ukuran kebenaran.