Media Sosial Jadi Pintu Masuk Child Grooming

Media Sosial Jadi Pintu Masuk Child Grooming

3. Aplikasi dengan Fitur Berisiko

Beberapa aplikasi media sosial, seperti Snapchat atau fitur “vanish mode” di Instagram, memungkinkan pesan atau konten hilang setelah beberapa waktu. Fitur ini sering disalahgunakan oleh pelaku grooming karena pesan-pesan mereka sulit untuk dilacak. “Snapchat itu salah satu aplikasi yang sering dipakai anak-anak buat hal-hal yang nggak seharusnya,” jelas Farraas.

4. Anak di Bawah Umur Menggunakan Media Sosial

Anak-anak yang belum cukup umur seharusnya nggak diberikan akses ke media sosial. “Jangan asal semua anak udah punya TikTok, terus dibiarkan aja. Itu harus dijaga juga,” tegas Farraas. Jika anak harus pakai ponsel, orang tua harus selalu mengawasi. “Kalau anak belum siap, kayaknya masih gampang terpengaruh, jangan pernah kasih ponsel tanpa pengawasan,” tambahnya. Orang tua juga perlu bikin aturan yang jelas soal penggunaan media sosial. Misalnya, ponsel bisa disebut “ponsel orangtua” yang hanya boleh dipakai untuk kebutuhan tertentu, seperti urusan sekolah.

“Jadi pengawasan itu penting, harus seimbang sama kedekatan dan kasih sayang,” tutup Farraas.