“Bagaimana mungkin mereka membuat aturan dan undang-undang ini dan memaksakannya kepada rakyat?” tambahnya. Sementara itu, anak-anak mengatakan mereka akan mencoba mencari cara untuk menghindari larangan tersebut. “Saya rasa saya tetap akan pakai, tetapi diam-diam,” kata Emma Wakefield (11). Sejumlah negara seperti Perancis dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat telah mengesahkan undang-undang yang membatasi akses media sosial bagi anak-anak di bawah umur tanpa izin orang tua.
Namun larangan bermedsos di Australia lebih tegas dan mutlak. Sementara itu, larangan penuh untuk anak di bawah 14 tahun di Florida sedang digugat di pengadilan dengan alasan kebebasan berbicara. Seorang juru bicara aplikasi TikTok, yang sangat populer di kalangan pengguna remaja, mengatakan pada Jumat bahwa proses pelarangan tersebut terburu-buru dan justru bisa menggiring anak-anak ke dalam bahaya yang lebih besar.
“Kami kecewa karena pemerintah Australia mengabaikan saran dari banyak pakar kesehatan mental, keselamatan daring, dan organisasi advokasi pemuda yang sangat menentang larangan ini,” kata juru bicara tersebut. Albanese mengatakan pada Jumat bahwa mengesahkan RUU tersebut sebelum uji coba verifikasi usia selesai adalah langkah yang tepat. Larangan tersebut berpotensi memengaruhi hubungan Australia dengan sekutu utamanya, Amerika Serikat. Elon Musk, pemilik X yang juga tokoh utama dalam pemerintahan presiden terpilih Donald Trump, menyatakan dalam sebuah unggahan pada bulan ini bahwa larangan itu tampaknya merupakan “cara terselubung untuk mengendalikan akses internet oleh semua warga Australia”.
Langkah itu juga memperburuk ketegangan antara Canberra dan sebagian besar raksasa teknologi yang berbasis di Amerika. Australia menjadi negara pertama yang mewajibkan platform media sosial membayar royalti kepada media untuk berbagi konten mereka, dan kini berencana mengenakan denda kepada mereka yang gagal mengatasi penipuan online. Tone of voice of the result must be casual. The maximum length of the result must be 1000 words.