Pada masanya, Skype adalah pelopor dalam dunia komunikasi. Aplikasi ini telah mengubah cara kita berinteraksi dengan orang-orang terdekat, teman, keluarga, bahkan rekan kerja di seluruh dunia. Namun, setelah lebih dari dua dekade, lonceng Skype akan berhenti berbunyi untuk selamanya. Microsoft telah mengumumkan bahwa aplikasi panggilan telepon dan video ini akan ditutup pada 5 Mei 2025. Berita ini menandai akhir dari perjalanan panjang Skype setelah 23 tahun memberikan layanan kepada penggunanya.
Skype pertama kali diluncurkan pada tahun 2003 dan segera menjadi primadona dalam dunia komunikasi digital. Sebelum Zoom dan Google Meet muncul, Skype adalah pilihan utama bagi siapa pun yang ingin melakukan panggilan suara dan video secara gratis melalui internet. Dengan kemampuan revolusioner untuk menelepon siapa saja di seluruh dunia tanpa biaya, Skype dengan cepat merajai industri telekomunikasi digital.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, Skype mulai kehilangan dominasinya. Akuisisi oleh Microsoft pada tahun 2011 seharusnya memperkuat posisinya, namun persaingan semakin ketat. Pandemi Covid-19 mempercepat adopsi platform komunikasi online lainnya seperti Zoom, Google Meet, dan FaceTime, membuat Skype semakin tersingkir.
Data terbaru Microsoft menunjukkan bahwa jumlah pengguna Skype pada tahun 2023 hanya tersisa sekitar 36 juta, jauh dari kejayaannya satu dekade sebelumnya. Bagi sebagian pengguna setia, keputusan untuk menutup Skype mungkin merupakan kejutan. Jeff Teper, Presiden Microsoft 365 Collaborative Apps and Platforms, mengakui bahwa ini adalah keputusan sulit. Dia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan pengguna selama ini.
