Hal ini menjadi polemik dengan gugatan sidang antimonopoli yang digelar oleh FTC, yang menyebut bahwa Meta telah memonopoli pasar jejaring sosial pribadi seperti Instagram dan WhatsApp. Menurut FTC, akuisisi yang dilakukan Meta terhadap dua platform jejaring sosial itu dilakukan untuk menghilangkan “potensi pesaing” di pasar tersebut.
Dengan perkembangan ini, Meta tampaknya sedang berusaha untuk mengubah arah strategi bisnisnya. Mereka lebih fokus pada menyediakan ruang hiburan eksploratif bagi pengguna, daripada hanya mengandalkan interaksi antar teman dan keluarga. Ini menunjukkan bahwa Meta ingin terus berinovasi dan mengikuti tren yang ada di dunia media sosial.
Meskipun demikian, perubahan ini tentu saja akan mempengaruhi cara pengguna menggunakan platform Facebook dan Instagram. Pengguna perlu beradaptasi dengan pergeseran fokus Meta agar tetap dapat menikmati konten hiburan yang disajikan. Bagaimanapun juga, hal ini merupakan bagian dari evolusi media sosial yang terus berkembang dan berubah seiring waktu.
Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa Meta sedang bergerak menuju arah yang lebih modern dan adaptif dalam menghadapi perkembangan media sosial. Zuckerberg dan timnya tampaknya memiliki visi yang jelas tentang masa depan platform mereka, dan kita sebagai pengguna dapat menantikan inovasi-inovasi menarik yang akan mereka hadirkan ke depan.