Ujaran Kebencian Anti Jepang Guncang Media Sosial China

Ujaran Kebencian Anti Jepang Guncang Media Sosial China

Douyin, platform video pendek serupa TikTok, juga menyatakan akan menyelidiki xenofobia ekstrem di platform mereka. Fenomena nasionalisme ekstrem semacam ini menunjukkan pertumbuhan pesat di internet China, meskipun biasanya diawasi ketat. Konten yang mengejek sekolah Jepang atau menyebarkan xenofobia sering kali populer di sana, dengan banyak pengguna yang percaya bahwa hal ini terkait erat dengan serangan di dunia nyata.

Weibo mengklaim telah menghapus 759 konten ilegal terkait masalah ini, sementara Tencent telah menangani 836 unggahan yang melanggar aturan. Beberapa akun juga telah diblokir di kedua platform tersebut sebagai bagian dari langkah pembersihan.

Namun, langkah-langkah ini tidak lepas dari kritik. Beberapa pengguna menyatakan bahwa platform-platform ini dianggap sebagai musuh China. Meskipun demikian, pihak berwenang China menegaskan bahwa insiden serangan pisau ini adalah kejadian terisolasi, meskipun mirip dengan insiden sebelumnya yang melibatkan pendidik AS di provinsi Jilin.