Tempo menjadi salah satu responden dalam riset tersebut di situs nd.qualtrics.com. Brenner menyajikan sebuah situasi tentang bocoran regulasi AI di Uni Eropa yang akan membebaskan model sumber terbuka dari aturan ketat. Lima respons netizen diberikan untuk diidentifikasi apakah berasal dari bot atau manusia, dinilai seberapa nyaman interaksinya, serta penjelasan bagaimana membedakannya. Tempo berhasil menebak dua dari tiga respons yang benar dari bot AI.
Brenner menyarankan beberapa cara untuk mengidentifikasi akun bot AI, antara lain:
- Emoji dan hashtag: penggunaan yang berlebihan bisa menjadi pertanda.
- Frase, diksi, atau analogi yang tidak umum: penggunaan kata-kata yang jarang digunakan dapat mengindikasikan bot AI.
- Repetisi dan struktur: Bot sering menggunakan kata-kata yang berulang dengan struktur yang kaku, serta istilah slang secara berlebihan.
- Bertanya: Bot mungkin kurang pengetahuan tentang topik tertentu, terutama lokasi dan situasi lokal.
- Menduga yang terburuk: Jika akun media sosial tidak memiliki identitas yang jelas dan terverifikasi, kemungkinan besar itu adalah akun bot AI.
Dengan perkembangan teknologi AI, penting bagi pengguna media sosial untuk waspada terhadap akun bot yang mungkin dapat memengaruhi persepsi dan informasi yang diterima. Dengan mengenali tanda-tanda akun bot AI, kita dapat lebih bijak dalam berinteraksi dan mengonsumsi konten di dunia maya.