Stephenson menyatakan bahwa temuan ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa eksperimen tidak selalu cocok dengan model yang digunakan saat ini. Keberadaan inti paling dalam Bumi telah diduga sebelumnya, tetapi terbatas oleh data distribusi gempa bumi global dan alat seismometer yang belum mencukupi, terutama di daerah kutub.
Dengan penelitian lebih lanjut, para ilmuwan berharap dapat mengisi kekurangan data ini dan memastikan kebenaran temuan mereka. Dengan begitu, mereka bisa lebih memahami cerita-cerita yang tersimpan di lapisan awal sejarah Bumi ini. Penemuan ini juga mungkin memicu perubahan dalam buku pelajaran yang diajarkan di sekolah, karena kita harus terus belajar dan memperbarui pengetahuan kita tentang planet tempat kita tinggal ini.