Media sosial saat ini sering digunakan untuk mencari informasi, termasuk saran kesehatan. Namun, sayangnya banyak berita palsu atau hoaks yang beredar, bahkan bisa membahayakan kesehatan. Menurut Dr. Devie Rahmawati dari Vokasi Universitas Indonesia, masyarakat sering menerima hoaks lebih dari satu kali setiap hari. Hoaks paling sering disebarkan melalui media sosial, dan hal ini menimbulkan keraguan terhadap informasi yang diterima.
Studi juga menunjukkan bahwa misinformasi terkait kesehatan paling banyak beredar di media sosial, selain misinformasi politik dan agama. Misinformasi tentang kesehatan tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga membuat orang merasa takut berlebihan, bahkan bisa menyebabkan rasa benci dan stigma.
Menurut Devie, ada beberapa alasan mengapa orang menyebarkan hoaks tanpa sadar, seperti ingin menjadi pahlawan, kurangnya pengetahuan dan pengalaman, interaksi sosial, personalitas, dan platform media sosial itu sendiri. Orang sering kali percaya pada hoaks karena informasinya berasal dari sumber yang dipercayai dan kalimatnya meyakinkan.
Dalam hal informasi kesehatan di media sosial, dr. Ervan Surya mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati. Informasi kesehatan yang paling dapat dipercaya adalah yang didasarkan pada riset atau penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.