Devie menekankan bahwa dampak dari misinformasi bisa sangat berbahaya, mulai dari kebingungan, kegagalan, kebodohan, hingga konflik sosial. Berbeda dengan berita di media massa yang melewati proses editing, konten di media sosial bisa diproduksi oleh siapa pun tanpa adanya proses editing.
Untuk mencegah penyebaran misinformasi, Devie menyarankan kolaborasi antara penulis, konten kreator, pesohor, platform media sosial, dan pembaca. Penting untuk melakukan cek fakta sebelum menyebarkan informasi. Ruang digital bisa menjadi positif jika dimanfaatkan dengan baik.
Masyarakat juga perlu memeriksa substansi informasi, bukan hanya membaca judul yang sensasional. Lebih baik membaca informasi dari sumber yang kredibel, seperti situs resmi pemerintah. Jika masih ragu, konsultasikan dengan pakar seperti dokter atau ilmuwan.
Penting untuk selalu waspada terhadap informasi yang kita terima di media sosial, dan jangan mudah percaya pada hoaks yang beredar. Kita semua bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang benar dan akurat demi kebaikan bersama. Semoga dengan kesadaran ini, kita bisa mengurangi penyebaran misinformasi dan hoaks di media sosial.